Wisata di Jogja merupakan salah satu witasa yang terkenal di indonesia dengan banyak warisan Unesco seprti candi prambanan dan candi borobudur yang merupakan candi terbesar di asia tenggara

Senin, 18 April 2022

4 Wisata Gunung Jogja Yang Indah

Wisata Gunung Jogja
Wisata Gunung Jogja


4 Wisata Gunung Jogja Yang Indah . Ternyata banyak gunung dan bukit yang tersebar di Yogyakarta dan sekitarnya. Gunung Merapi merupakan gunung yang paling terkenal di Yogyakarta, dan menjadi salah satu lokasi favorit para pecinta alam yang suka mendaki gunung dan menikmati keindahan matahari terbit di puncaknya. Harga tiket masuk ke kawasan wisata Gunung Merapi adalah 3.000 Rupiah per orang.

Rekomendasi Wisata Gunung Jogja 

Selain Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini, terdapat gunung-gunung besar lainnya di sekitar Jogja, yaitu:

  • Gunung Merbabu

Gunung Merbabu merupakan Wisata Gunung Jogja api bertipe Strato (lihat Gunung Api) yang secara geografis terletak pada 7,5° Lintang Selatan dan 110,4° Bujur Timur. Secara administratif gunung ini terletak di Kabupaten Magelang di lereng barat dan Kabupaten Boyolali di lereng timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng utara, Provinsi Jawa Tengah.


Gunung Merbabu dikenal melalui teks pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lereng tersebut pernah ada pertapaan yang terkenal dan pernah dikunjungi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini hanya muncul dalam catatan Belanda.


Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, namun konfirmasi dan penelitian lebih lanjut belum dilakukan. Puncak Gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut.

  • Gunung Sumbing

Gunung Sumbing adalah Wisata Gunung Jogja yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. (Ketinggian puncak 3.371 mdpl), Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Gunung ini secara administratif berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang; Kabupaten Temanggung; dan Kabupaten Wonosobo. Bersama Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam pegunungan kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, jika dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dengan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai "Kledung Pass".


Dalam catatan sejarah, sebelum diberi nama Gunung Sumbing, gunung ini bernama Gunung Sembung. Hal ini berdasarkan Naskah Bujangga Manik ketika melewati Dataran Tinggi Dieng

  • Gunung Sindoro

Gunung Sindoro biasa disebut Sindara, atau juga Sundoro (ketinggian puncak 3.136 meter di atas permukaan laut) (Jawa: ​ꦱꦶꦤ꧀ꦢꦫ, translit. Gunung Sindara) adalah gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung Sindara terlihat jelas dari puncak Sikunir Dieng


Kawah dengan jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sebagian besar sejarah letusan Gunung Sindara yang pernah terjadi adalah letusan ringan sampai sedang (letusan freatik).


Hutan di kawasan Gunung Sundoro bertipe Hutan Dipterokarpa Bukit, Hutan Dipterokarpa Atas, Hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan pegunungan.

  • Gunung Lawu

tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” (diperkirakan erupsi terakhir pada tanggal 28 November 1885[3][4]) dan sudah lama tidak aktif, terlihat dari vegetasi yang lebat dan puncak yang tererosi. Sebuah studi tahun 2019 tentang aliran panas panas bumi menunjukkan bahwa Gunung Lawu masih aktif hingga saat ini[5]


Di lerengnya terdapat kawah-kawah kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu memiliki hutan Bukit Dipterokarpa, hutan Dipterokarpa Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu menjadi sumber inspirasi nama KA Argo Lawu, KA eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.


Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.i.[6]


Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di kawasan Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Sedikit ke bawah, di sisi barat terdapat dua kompleks candi dari masa Majapahit akhir: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terdapat kompleks pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Dekat kompleks ini adalah Astana Giribangun, makam untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.


Gunung Kidul merupakan salah satu nama daerah di Jogja yang sedang naik daun karena memiliki daftar pantai yang menarik, wisata sungai yang asyik, air terjun yang indah, dan tentunya kuliner yang unik dan ekstrim. tetapi Gunung Kidul juga memiliki bukit untuk didaki. Bukit Nglanggeran (Gunung Purba) juga sangat menarik untuk dikunjungi bagi para pendaki pemula.


Untuk mendaki, jangan lupa barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang pendakian dan keselamatan ya? Dan berikut ulasan tentang Wisata Gunung Jogja dan perbukitan di Jogja.

Selain Wisata Gunung Jogja Ada Juga Bukit


Untuk Bukit, atau lebih tepatnya melihat Jogja dari ketinggian dan bagus untuk dikunjungi:

  •  Puncak Kosa Kora
  •  Puncak Bukit Menoreh, Sungai Biru
  •  Puncak Becici
  •  Puncak Gunung Purba (Gunung Nglanggeran)
  •  Kebun dan Hutan Pinus Mangunan
  •  Puncak Suroloyo
  •  Puncak Bukit Teh Nglinggo
  •  Embung Batara Sriten
  •  Perbukitan Pantai Gunung Kidul (Giri Sarangan, P. Sadeng, P. Sedahan, Gengeng, Sedahan, Watu Lumbung, Wedi Ombo, Cengkih, Nglambor, Timang, dll)
  •  Bukit Pengilon
  •  Bukit Cabaan (Gunung Tugel)
  •  Desa Hijau Gedang Sari
  •  Danau Biru Semin Gunung Kidul
  •  Puncak Bukit Bucu Piyungan
  •  Bukit Dingle
  •  Bukit Paralayang Parangtritis / Bukit Parang Ndog
  •  Istana Ratu Boko
  •  Bukit Bintang
  •  Puncak Tri Panjung
  •  Bukit Gupit
  •  Restoran Abayaghiri
  •  Candi Ijo, candi tertinggi di Jogja
  •  Bukit Panguk Kediwung
  •  Laut Bekah dan Laut Pecis
  •  Spot Riyadi
  •  Kuil Saudara
  •  Kaliadem
  •  Kedung Buweng
  •  Batu Amben
  •  Ratu Selatan
  •  Bukit Pasir Parangkusumo
  •  Gua Langse
  •  Bukit Plawangan
  •  Gunung Kukusan
  •  Batu Lumbung
  •  Pulau Cemeti
  •  Canting Mas Puncak Dipowono
  •  Kolam Renang Hotel IndoLux
  •  Puncak widosari
  •  Merapi Golf Cangkringan
  •  Gardu Pandang Kaliurang
  •  Klangon Menurun
  •  Goa Maria Tritis
  •  Waduk Kleco
  •  Pemandangan Tompak
  •  Batu Tekek
  •  Taman Tebing Breksi


Share:

Wisata Jogja Yang Baru Dibuka Dan Lagi Hits

Wisata Jogja Yang Baru Dibuka


Wisata Jogja Yang Baru Dibuka Dan Lagi Hits. tidak ada habisnya jika kita membicarakannya. Banyak cerita yang terukir dari kata jogja. Kota wisata yang selalu memberikan warna bagi yang pernah menginjakkan kaki di bumi sultan. Ada kecanduan untuk kembali lagi. Namun jika kembali ke Jogja dengan nuansa yang sama, apakah tidak bosan?


Wisata Jogja Yang Baru Dibuka Cocok Untuk Slefi

OBELIX HILLS 

OBELIX HILLS merupakan salah satu Wisata Jogja Yang Baru Dibuka yang menyuguhkan keindahan pemandangan alam yang sayang untuk dilewatkan. Sebagai tempat wisata yang buka di masa pandemi, tentunya OBELIX HILLS telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan pemerintah. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat wisatawan untuk mengunjungi perbukitan Obelix. Saat tim dopiknik tour mengunjungi Obelix Hills, terjadi antrian panjang wisatawan di loket tiket masuk dan di area cuci tangan. #cukup lama-karena-jaga-jaga-jarak


Terletak di Dusun Klumprit, Kecamatan Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Jogjakarta, OBELIX HILLS memiliki karakter topografi yang unik dibandingkan dengan wisata lereng bukit lainnya. Disini kamu bisa menyaksikan keindahan sunset dengan sempurna dari atas sebuah batu breksi purba dan menjadi tempat paling recommended untuk melihat sunset di Jogja. Dahulu bukit Obelix dikenal dengan sebutan bukit klumprit, karena di desa klumprit terdapat bukit batu breksi purba, sehingga lahirlah nama bukit Obelix yang identik dengan zaman batu.

Sebagai salah satu Wisata Jogja Yang Baru Dibuka  outdoor di Jogja yaitu Obelix Hills sangat mengutamakan kenyamanan bagi pengunjungnya, hal ini terlihat dari beberapa fasilitas umum yang bisa kita gunakan seperti toilet, mushola, spot selfie, restoran, tempat parkir yang luas dan spot yang bisa kita manfaatkan untuk tempat berlindung. saat hujan.


Selain keindahan alamnya, pengelola juga menyediakan kurang lebih 30 spot foto selfie yang bisa kamu coba, mulai dari yang gratis hingga yang berbayar, seperti single swing, casa mexiana, tempat piknik di langit, tepi, area plaza, dll. Tarif untuk setiap spot foto bervariasi mulai dari Rp. 10.000 sampai Rp. 50.000

The route to Obelix Hills is quite easy because it is on the path of the shiva plateau tourist area. From any direction you can go to Jln. Piyungan-Prambanan km.4, take the direction of Tebing Breksi, because Obelix Hills is one lane with Breksi Cliff, Ijo Temple, Watu Papal and Watu Langit Restaurant, so for those of you who are planning a vacation to Jogja, Obelix hills can be a tourist recommendation that you must visit while in the Prambanan area.


Obelix hills Entrance Ticket and Operating Hours :


  • Monday-Thursday Rp.15.000,-/person

  • Starting at 10.00 s / d 22.00

  • Friday-Sunday Rp.20.000,-/person

  • Starting at 09.00 s / d 23.00


Share:

12 Wisata Candi di Jogja Yang Lagi Hits

Candi di Jogja
Candi di Jogja

Wisata Candi di Jogja Yang Lagi Hits . Jangan mengaku petualang sejati jika setiap berkunjung ke Yogyakarta hanya mampir ke Malioboro atau Pantai Parangtritis. Padahal, Yogyakarta sudah memiliki puluhan tempat wisata baru yang hits, kekinian, dan instagramable untuk dikunjungi.


Agar tidak stuck atau kurang update, IDN Times telah merangkum tempat wisata di Yogyakarta untuk referensi liburan Anda selanjutnya, mulai dari utara hingga selatan. Dijamin nggak mau pulang!


Destinasi Candi di Jogja Yang Wajib di Kunjungi


CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia atau biasa disebut Candi Rara Jonggrang, dibangun oleh dinasti Sanjaya sekitar tahun 850 Masehi. Pada tahun 1991, Candi Prambanan ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia (World Wonder Heritage). Menjulang setinggi 47 meter atau lima meter lebih tinggi dari Candi Borobudur.


Nama Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang didasarkan pada legenda yang berkembang di sekitar candi. Alkisah, ada seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta dengan putri raja yang cantik jelita, bernama Rara Jonggrang. Tak mampu menolak cinta sang pangeran,


Rara Jonggrang meminta Bondowoso untuk membangun candi dengan 1.000 arca dalam semalam. Pembangunan 1000 candi hampir selesai, sebelum akhirnya Jonggrang berhasil meminta bantuan penduduk desa untuk menumbuk padi dan membuat api besar agar seolah-olah pagi telah tiba. Merasa ditipu, Bondowoso yang baru membuat arca ke-999 marah dan kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca ke-1.000.


CANDI KALASAN

Candi Kalasan atau Candi Tara adalah sebuah bangunan suci yang didedikasikan untuk Dewi Tara. Candi Kalasan dibangun sebagai bentuk apresiasi pernikahan Pancapana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti Syailendra. Candi Kalasan selesai dibangun pada tahun 778 M, merupakan candi Budha tertua di Yogyakarta. Candi Kalasan terletak di Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, sekitar 2 km ke arah barat dari Candi Prambanan. Bangunan candi Kalasan memiliki tinggi 34 meter, panjang dan lebar 45 meter, terdiri dari tiga bagian yaitu bagian bawah atau kaki candi, badan candi dan atap candi.


Bagian bawah Candi di Jogja merupakan kaki candi yang berdiri di atas alas batu berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45 meter dan lebar batu. Candi Kalasan memiliki stupa dengan ketinggian sekitar 4,6 meter, berjumlah 52 buah di sekelilingnya. Candi Kalasan merupakan salah satu bangunan suci yang menginspirasi Atisha, seorang Buddhis dari India yang pernah mengunjungi Kalasan dan Borobudur dan menyebarkan agama Buddha ke Tibet.


CANDI SEWU

Candi Sewu dibangun pada abad ke-8, terletak sekitar 800 m di utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Di kompleks candi Sewu, sebenarnya hanya ada sekitar 249 candi, masyarakat setempat menyebut candi ini "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Candi Sewu terletak di Dusun Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.


CANDI SAMBISARI

Berdasarkan penelitian geologi pada batuan candi dan tanah yang telah menimbun candi selama ratusan tahun, candi setinggi 7,5 m ini diperkirakan tertimbun material hasil letusan dahsyat Gunung Merapi pada tahun 1006 Masehi. bahwa daerah tersebut memang merupakan situs candi. Candi Sambisari memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi Hindu lainnya, yaitu terletak di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 m. Jika dilihat dari samping, candi ini seolah-olah muncul dari bawah tanah.


CANDI RATU BOKO

Terletak sekitar 3 km sebelah selatan Candi Prambanan, terdapat peninggalan Kerajaan Mataram Kuno lainnya yaitu kompleks Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, keturunan Dinasti Syailendra. Candi Ratu Boko multifungsi, yaitu sebagai benteng keraton, tempat pemujaan, dan gua. Candi Ratu Boko memiliki keistimewaan yaitu memiliki sifat profan yang ditunjukkan dengan adanya seorang putri dan seorang paseban. Candi Ratu Boko memiliki perpaduan unsur Hindu dan Budha. Hal ini terlihat dari arca Lingga dan Yoni, arca Ganesha, dan lempengan emas yang bertuliskan Om Rudra ya namah swaha. Piring itu menyiratkan bentuk pemujaan Dewa Rudra, nama lain untuk Dewa Siwa. Di candi ini, di sebelah utara Anda dapat menikmati pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar belakang Gunung Merapi.


CANDI SARI

Candi Sari terletak sekitar 3000 m sebelah timur candi Kalasan. Candi ini merupakan candi Budha, dilihat dari stupa di puncaknya. Candi Sari diperkirakan dibangun pada abad ke-8 M pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran bersamaan dengan pembangunan Candi Kalasan. Pintu masuk ke bagian dalam Candi Sari tampak seperti itu karena tangga depan rusak. Saat ini gardu pandang sudah tidak ada, sehingga pintu masuk ke bagian dalam candi bisa langsung terlihat. Hiasan pada kusen dan Kalamakara di atas ambang pintu sangat sederhana, karena hiasan yang indah terletak pada dinding luar bilik pintu.


CANDI PAWON

Candi Pawon terletak 1,2 km sebelah barat candi Mendut atau sekitar 1,8 km sebelah timur candi Borobudur. Candi Pawon terletak tepat pada sumbu garis yang menghubungkan Candi Borobudur dan Candi Mendut. Dari seni bangunan candi ini merupakan perpaduan seni bangunan Jawa kuno dan Hindu India. Banyak orang mengira bahwa candi Pawon adalah sebuah makam, namun penelitian menunjukkan bahwa candi tersebut ternyata menjadi tempat penyimpanan senjata Raja Indra, Vajranala. Dalam bahasa Sansekerta "Vajra", berarti Petir dan "Anala", berarti Api. Candi Pawon terbuat dari batuan vulkanik. Yang menarik dari Candi Pawon bisa dilihat dari dekorasinya. Pura ini terletak di teras dan berundak yang agak lebar. Seluruh bagian candi dihiasi dengan stupa dan dinding luarnya dihiasi dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit oleh pundi-pundi dan kinara kinari (setengah manusia setengah burung/kepala manusia dengan tubuh burung).


CANDI IJO

Candi Ijo adalah sebuah kompleks candi yang terletak di Bukit Ijo. Nama candi diambil dari lokasi ditemukannya candi, yaitu "Gumuk Ijo" (gumuk = bukit). Bukit Ijo merupakan bukit tertinggi di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, dengan puncak tertinggi sekitar 410 meter di atas permukaan laut (dpl). Lokasi Candi di Jogja  sendiri berada pada ketinggian 357.402 m – 395.481 m di atas permukaan laut. Lokasi ini merupakan lokasi candi tertinggi dibandingkan candi-candi lain yang ada di wilayah Yogyakarta. Maka tak heran jika di kalangan penikmat wisata purbakala, Candi Ijo juga dikenal sebagai 'Candi Tertinggi' di Yogyakarta. Kompleks Candi Ijo sebenarnya masih berada di bukit yang sama dengan Candi Ratu Boko, Candi Barong, dan Candi Banyunibo. Candi-candi ini terletak di perbukitan kapur di Kabupaten Prambanan. Candi Ijo sendiri diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 Masehi. Dari kawasan candi ini, jika Anda melihat ke arah selatan, Anda akan melihat sebuah lembah dengan terasering terjal yang sangat memanjakan mata. Tanah di perbukitan ini memang tandus, tetapi di musim hujan semak dan semak tampak menutupi perbukitan. Jika wisatawan melihat ke barat, mereka akan melihat Bandara Internasional Adisutjipto yang terletak di tepi barat perbukitan Prambanan.


Candi Kedulan

Candi Kedulan terletak sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari. Candi di Jogja ini sedang dalam proses penggalian dan rekonstruksi karena pada saat ditemukan reruntuhan candi tertimbun tanah dari lahar Gunung Merapi. Saat penggalian, di dekat arca Agastya ditemukan dua buah prasasti yang masing-masing berukuran panjang 75 cm, lebar 45 cm, dan tebal sekitar 23 cm. Kedua prasasti ini ditulis dalam aksara Palawa dan dalam bahasa Sansekerta. Keduanya dikenal dengan nama Prasasti Pananggaran dan Prasasti Sumundul. Keduanya berasal dari tahun 791 Saka atau 869 Masehi. Dilihat dari tahun pembuatan prasasti tersebut, diduga Candi Kedulan dibangun pada saat Rakai Kayuwangi memerintah Kerajaan Mataram Hindu.


CANDI BARONG

Candi Barong terletak di sebelah selatan Candi Prambanan, di perbukitan Dusun Candisari, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman. Pura Hindu ini merupakan kompleks pemujaan untuk memuja Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi. Ornamen Kala Makara berupa kepala singa (barong) yang memiliki rahang bawah menjadi salah satu keunikan dari objek wisata candi di Jogja ini. Hiasan Kala Makara biasanya dipahat di atas pintu atau relung candi sebagai simbol penolak bala. Di puncak yang merupakan area tertinggi di pura ini merupakan area yang dianggap keramat, terdapat arca Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi.


Kamu bisa berkunjung ke Jogja berupa candi jika ingin mengetahui keragaman zaman kerajaan, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar teman-teman bisa mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Indonesia negeri tercinta ini.




Share:
Copyright © Wisata Di Jogja | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com