![]() |
Candi di Jogja |
Wisata Candi di Jogja Yang Lagi Hits . Jangan mengaku petualang sejati jika setiap berkunjung ke Yogyakarta hanya mampir ke Malioboro atau Pantai Parangtritis. Padahal, Yogyakarta sudah memiliki puluhan tempat wisata baru yang hits, kekinian, dan instagramable untuk dikunjungi.
Agar tidak stuck atau kurang update, IDN Times telah merangkum tempat wisata di Yogyakarta untuk referensi liburan Anda selanjutnya, mulai dari utara hingga selatan. Dijamin nggak mau pulang!
Destinasi Candi di Jogja Yang Wajib di Kunjungi
CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia atau biasa disebut Candi Rara Jonggrang, dibangun oleh dinasti Sanjaya sekitar tahun 850 Masehi. Pada tahun 1991, Candi Prambanan ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia (World Wonder Heritage). Menjulang setinggi 47 meter atau lima meter lebih tinggi dari Candi Borobudur.
Nama Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang didasarkan pada legenda yang berkembang di sekitar candi. Alkisah, ada seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta dengan putri raja yang cantik jelita, bernama Rara Jonggrang. Tak mampu menolak cinta sang pangeran,
Rara Jonggrang meminta Bondowoso untuk membangun candi dengan 1.000 arca dalam semalam. Pembangunan 1000 candi hampir selesai, sebelum akhirnya Jonggrang berhasil meminta bantuan penduduk desa untuk menumbuk padi dan membuat api besar agar seolah-olah pagi telah tiba. Merasa ditipu, Bondowoso yang baru membuat arca ke-999 marah dan kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca ke-1.000.
CANDI KALASAN
Candi Kalasan atau Candi Tara adalah sebuah bangunan suci yang didedikasikan untuk Dewi Tara. Candi Kalasan dibangun sebagai bentuk apresiasi pernikahan Pancapana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti Syailendra. Candi Kalasan selesai dibangun pada tahun 778 M, merupakan candi Budha tertua di Yogyakarta. Candi Kalasan terletak di Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, sekitar 2 km ke arah barat dari Candi Prambanan. Bangunan candi Kalasan memiliki tinggi 34 meter, panjang dan lebar 45 meter, terdiri dari tiga bagian yaitu bagian bawah atau kaki candi, badan candi dan atap candi.
Bagian bawah Candi di Jogja merupakan kaki candi yang berdiri di atas alas batu berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45 meter dan lebar batu. Candi Kalasan memiliki stupa dengan ketinggian sekitar 4,6 meter, berjumlah 52 buah di sekelilingnya. Candi Kalasan merupakan salah satu bangunan suci yang menginspirasi Atisha, seorang Buddhis dari India yang pernah mengunjungi Kalasan dan Borobudur dan menyebarkan agama Buddha ke Tibet.
CANDI SEWU
Candi Sewu dibangun pada abad ke-8, terletak sekitar 800 m di utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Di kompleks candi Sewu, sebenarnya hanya ada sekitar 249 candi, masyarakat setempat menyebut candi ini "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Candi Sewu terletak di Dusun Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
CANDI SAMBISARI
Berdasarkan penelitian geologi pada batuan candi dan tanah yang telah menimbun candi selama ratusan tahun, candi setinggi 7,5 m ini diperkirakan tertimbun material hasil letusan dahsyat Gunung Merapi pada tahun 1006 Masehi. bahwa daerah tersebut memang merupakan situs candi. Candi Sambisari memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi Hindu lainnya, yaitu terletak di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 m. Jika dilihat dari samping, candi ini seolah-olah muncul dari bawah tanah.
CANDI RATU BOKO
Terletak sekitar 3 km sebelah selatan Candi Prambanan, terdapat peninggalan Kerajaan Mataram Kuno lainnya yaitu kompleks Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, keturunan Dinasti Syailendra. Candi Ratu Boko multifungsi, yaitu sebagai benteng keraton, tempat pemujaan, dan gua. Candi Ratu Boko memiliki keistimewaan yaitu memiliki sifat profan yang ditunjukkan dengan adanya seorang putri dan seorang paseban. Candi Ratu Boko memiliki perpaduan unsur Hindu dan Budha. Hal ini terlihat dari arca Lingga dan Yoni, arca Ganesha, dan lempengan emas yang bertuliskan Om Rudra ya namah swaha. Piring itu menyiratkan bentuk pemujaan Dewa Rudra, nama lain untuk Dewa Siwa. Di candi ini, di sebelah utara Anda dapat menikmati pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar belakang Gunung Merapi.
CANDI SARI
Candi Sari terletak sekitar 3000 m sebelah timur candi Kalasan. Candi ini merupakan candi Budha, dilihat dari stupa di puncaknya. Candi Sari diperkirakan dibangun pada abad ke-8 M pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran bersamaan dengan pembangunan Candi Kalasan. Pintu masuk ke bagian dalam Candi Sari tampak seperti itu karena tangga depan rusak. Saat ini gardu pandang sudah tidak ada, sehingga pintu masuk ke bagian dalam candi bisa langsung terlihat. Hiasan pada kusen dan Kalamakara di atas ambang pintu sangat sederhana, karena hiasan yang indah terletak pada dinding luar bilik pintu.
CANDI PAWON
Candi Pawon terletak 1,2 km sebelah barat candi Mendut atau sekitar 1,8 km sebelah timur candi Borobudur. Candi Pawon terletak tepat pada sumbu garis yang menghubungkan Candi Borobudur dan Candi Mendut. Dari seni bangunan candi ini merupakan perpaduan seni bangunan Jawa kuno dan Hindu India. Banyak orang mengira bahwa candi Pawon adalah sebuah makam, namun penelitian menunjukkan bahwa candi tersebut ternyata menjadi tempat penyimpanan senjata Raja Indra, Vajranala. Dalam bahasa Sansekerta "Vajra", berarti Petir dan "Anala", berarti Api. Candi Pawon terbuat dari batuan vulkanik. Yang menarik dari Candi Pawon bisa dilihat dari dekorasinya. Pura ini terletak di teras dan berundak yang agak lebar. Seluruh bagian candi dihiasi dengan stupa dan dinding luarnya dihiasi dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit oleh pundi-pundi dan kinara kinari (setengah manusia setengah burung/kepala manusia dengan tubuh burung).
CANDI IJO
Candi Ijo adalah sebuah kompleks candi yang terletak di Bukit Ijo. Nama candi diambil dari lokasi ditemukannya candi, yaitu "Gumuk Ijo" (gumuk = bukit). Bukit Ijo merupakan bukit tertinggi di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, dengan puncak tertinggi sekitar 410 meter di atas permukaan laut (dpl). Lokasi Candi di Jogja sendiri berada pada ketinggian 357.402 m – 395.481 m di atas permukaan laut. Lokasi ini merupakan lokasi candi tertinggi dibandingkan candi-candi lain yang ada di wilayah Yogyakarta. Maka tak heran jika di kalangan penikmat wisata purbakala, Candi Ijo juga dikenal sebagai 'Candi Tertinggi' di Yogyakarta. Kompleks Candi Ijo sebenarnya masih berada di bukit yang sama dengan Candi Ratu Boko, Candi Barong, dan Candi Banyunibo. Candi-candi ini terletak di perbukitan kapur di Kabupaten Prambanan. Candi Ijo sendiri diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 Masehi. Dari kawasan candi ini, jika Anda melihat ke arah selatan, Anda akan melihat sebuah lembah dengan terasering terjal yang sangat memanjakan mata. Tanah di perbukitan ini memang tandus, tetapi di musim hujan semak dan semak tampak menutupi perbukitan. Jika wisatawan melihat ke barat, mereka akan melihat Bandara Internasional Adisutjipto yang terletak di tepi barat perbukitan Prambanan.
Candi Kedulan
Candi Kedulan terletak sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari. Candi di Jogja ini sedang dalam proses penggalian dan rekonstruksi karena pada saat ditemukan reruntuhan candi tertimbun tanah dari lahar Gunung Merapi. Saat penggalian, di dekat arca Agastya ditemukan dua buah prasasti yang masing-masing berukuran panjang 75 cm, lebar 45 cm, dan tebal sekitar 23 cm. Kedua prasasti ini ditulis dalam aksara Palawa dan dalam bahasa Sansekerta. Keduanya dikenal dengan nama Prasasti Pananggaran dan Prasasti Sumundul. Keduanya berasal dari tahun 791 Saka atau 869 Masehi. Dilihat dari tahun pembuatan prasasti tersebut, diduga Candi Kedulan dibangun pada saat Rakai Kayuwangi memerintah Kerajaan Mataram Hindu.
CANDI BARONG
Candi Barong terletak di sebelah selatan Candi Prambanan, di perbukitan Dusun Candisari, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman. Pura Hindu ini merupakan kompleks pemujaan untuk memuja Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi. Ornamen Kala Makara berupa kepala singa (barong) yang memiliki rahang bawah menjadi salah satu keunikan dari objek wisata candi di Jogja ini. Hiasan Kala Makara biasanya dipahat di atas pintu atau relung candi sebagai simbol penolak bala. Di puncak yang merupakan area tertinggi di pura ini merupakan area yang dianggap keramat, terdapat arca Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi.
Kamu bisa berkunjung ke Jogja berupa candi jika ingin mengetahui keragaman zaman kerajaan, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini agar teman-teman bisa mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Indonesia negeri tercinta ini.
0 komentar:
Posting Komentar